Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 21:57:57【Sehat】272 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(1684)
Sebelumnya: Sejarah Jakarta perlu masuk kurikulum di sekolah
Selanjutnya: Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang
Artikel Terkait
- 50 korban kebakaran rumah di Tambora Jakbar mengungsi
- BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan
- Dinkes Pamekasan ambil sampel makanan selidiki kasus keracunan siswa
- Mendag: Transaksi TEI 2025 capai 22,8 miliar dolar AS
- Wihaji: Pendistribusian MBG di pulau
- Produksi MBG SPPG Polsek Palmerah bakal naik secara bertahap
- BPOM latih lebih dari 100 ribu orang kuatkan keamanan pangan RI
- SLB Negeri Kudus dapatkan menu makanan sesuai kebutuhan siswa difabel
- KBRI Yangon apresiasi kemenangan Garuda Pertiwi atas Makau
- Palestina desak penempatan pasukan internasional lindungi Gaza
Resep Populer
Rekomendasi

Dua tahun perang Gaza dalam statistik

Tujuh negara yang rayakan Diwali, selain India

35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga

PBB catat peningkatan kecepatan pengiriman bantuan di Gaza

Puluhan siswa SMP di Tulungagung Jatim keracunan MBG

Prabowo: 36,7 juta penerima manfaat MBG dengan porsi capai 1,4 miliar

Wajah baru TNI setahun di bawah kepemimpinan Prabowo

Pelni jamin menu makan untuk penumpang penuhi standar keamanan pangan